VLSM (Variable Length Subnet Mask)
Pengertian VLSM
VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm
dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam
clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan.
selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan
jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam
segmen-segmen jaringan tersebut memiliki alamat-alamat yang tidak
digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat. Karena itulah, dalam
kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen jaringan
yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan
penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan
secara rekursif untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran
bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang sama. Teknik
subnetting seperti ini disebut juga variable-length subnetting.
Subjaringan-subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet
mask yang disebut sebagai Variable-length Subnet Mask (VLSM).
Suatu contoh sederhana dari suatu jaringan :
Perusahaan tersebut akan
membangun sebuah jaringan komputer dengan kebutuhan host sebagai berikut :
- Semarang : 58 host
- Pekalongan : 26 host
- Kudus : 10 host
Perhitungan
pembangunan host pada perusahaan konveksi tersebut :
Mengasumsikan jumlah
jaringan yang akan dibangun :
Host
: 104 host
Router
: 3 X 2 = 6 host
Jumlah
: 110 host
Network yang
dibutuhkan
LAN
: 4 network
WAN
: 3 network
Jumlah
: 7 network
Pemilihan Broadcast
Domain
Jumlah host :
Rumus : 2y
- 2
/24 = 28 –
2 = 254
/25 = 27 –
2 = 126
/26 = 26 –
2 = 62
/27 = 25 –
2 = 30
/28 = 24 –
2 = 14
/29 = 23 –
2 = 6
/30 = 22 –
2 = 2
pengunaan
domain dipilih / 26 dengan jumlah host : 62 (cukup untuk host terbanyak yaitu
semarang dengan jumlah host 58
4. Network
2x =
/24 = 21 =
2
/25 = 22 =
4
/26 = 23 =
8
/27 = 24 =
16
/28 = 25 =
32
/29 = 26 =
64
/30 = 27 =
128
5. Perhitungan :
192.168.1.0 /24
192.168.1.64 /24
192.168.1.128 /24
192.168.1.192
/24
Network
|
Host
|
Broadcast
|
192.168.1.0
|
192.168.1.1
s.d
192.168.1.62
|
192.168.1.63
|
192.168.1.64
|
192.168.1.65
s.d
192.168.1.126
|
192.168.1.127
|
192.168.1.128
|
192.168.1.129
s.d
192.168.1.190
|
192.168.1.192
|
192.168.1.192
|
192.168.1.193
s.d
192.168.1.254
|
192.168.1.255
|
192.168.1.0
1. Semarang
Kebutuhan host
: 58
Host yang ada
: 62
Network
: 192.168.1.0 /26
Host
: 192.168.1.1 s.d 192.168.1.62
Broadcast
: 192.168.1.63
Seluruh Network 192.168.1.0
/26 digunakan dan habis
192.168.1.64
/26
Network 192.168.1.64
/26 adalah 62 host digunakan untuk pekalongan 26
Pekalongan
Kebutuhan host
: 26
Host yang ada
: 30
Network
: 192.168.1.64 /27
Host : 192.168.1.65 s.d 192.168.1.94
Broadcast
: 192.168.1.95
Sisa network
192.168.1.64 /26 digunakan untuk kudus dan solo masing-masing 10
2. Kudus dan Solo
Kudus :
Kebutuhan host
: 10
Host yang ada
: 14
Network
: 192.168.1.96 /28
Host : 192.168.1.97 s.d 192.168.1.110
Broadcast
: 192.168.1.111
Solo :
Kebutuhan host
: 10
Host yang ada
: 14
Network
: 192.168.1.112
/28
Host
: 192.168.1.113 s.d 192.168.1.126
Broadcast
: 192.168.1.127
Seluruh Network
192.168.1.64 /26 digunakan dan habis
192.168.1.128
/26
Network 192.168.1.128
/26 adalah 62 host digunakan untuk 3 buah WAN
3. WAN I
Kebutuhan host
: 2
Host yang ada
: 2
Network
: 192.168.1.128
/30
Host
: 192.168.1.129 s.d 192.168.1.130
Broadcast
: 192.168.1.131
WAN II
Kebutuhan host
: 2
Host yang ada
: 2
Network
: 192.168.1.132
/30
Host : 192.168.1.133 s.d 192.168.1.134
Broadcast : 192.168.1.135
WAN III
Kebutuhan host
: 2
Host yang ada
: 2
Network
: 192.168.1.136
/30
Host
: 192.168.1.137 s.d 192.168.1.138
Broadcast
: 192.168.1.139
Sisa host
192.168.1.140 – 192.168.1.191
192.168.1.192
/26
Pembagian
pada host 192.168.1.192 /26 tidak digunakan
Komentar
Posting Komentar